Sabtu, 14 Januari 2012

Kesurupan di Kantor 2

Teman, ini Yuki. Ini lanjutan dari KESURUPAN DI KANTOR 1.

Akhirnya salah 1 teman menjemput orang pintar dari Masjid belakang kantor kami untuk diajak ke kantor menyembuhkan Ira. Pacarnya Ira juga dipanggil untuk datang. Orangtua Ira tidak bisa dipanggil karena kondisi tertentu. Anehnya, begitu pacarnya Ira datang, Ira sangat membenci pacarnya itu. Tatapan matanya seperti akan membunuh pacarnya saja. "PERGI! PERGIII!! USIR DIIIAAA!! KELUAR!!" teriaknya ke pacarnya dengan mata melotot. Terpaksa pacarnya menunggu di luar.

Lalu setelah orang pintar dari Masjid itu datang, orang itu langsung mendekati Ira yang masih berteriak2 kencang dan dipegangi orang banyak di sofa. Anehnya, raut wajah Ira seperti ketakutan melihat orang itu. Kemudian orang itu minta segelas air putih pada kami, menjauh sebentar, berdoa2 sambil memegang gelas air putih tadi, kemudian kembali mendekati Ira. Ira langsung makin kencang teriak2nya dan langsung buang muka. Teman-teman lain memegangi pipi Ira untuk memalingkan mukanya menatap orang pintar itu.

Teman-teman: HEH,kenapa?! takut ya sama bapak ini?! takut?! ayo liat...liat mukanya!"
Ira: aaahhh...NGGAK!!! aaarrrgghhh..

Orang pintar itu kemudian berkumur2 dengan air putih tadi, kemudian menyemburkannya ke muka Ira (iieewww..jijik!). Ira langsung teriak,

Ira: aaarrrhhhggg PANAS!!!
Teman-teman: panas?! makanya keluar kamu! pergi jauh2! jangan ganggu Ira!
Ira: nggaaakkk!! kalian yang pergi! aaahhh!
Teman-teman: enak aja, ya kamu itu yang pergi! yang punya badan ini bukan kamu! kamu itu siapa?! dari tadi ditanya ga mau jawab?! SIAPA???
Ira: WIJI!!! (membentak)
Teman: Wiji siapa? maunya apa?
Ira: aaahhh

Lalu orang pintar itu memegangi dahi Ira sambil berdoa2. Tak lama Ira sadar. Kemudian orang pintar itu pamit pulang. Sekitar 10 menit dari kepulangan orang pintar itu, disaat teman-teman udah pada bubar ke mejanya masing2, Ira masih duduk di sofa. Aku memperhatikan masih ada yang janggal dengan dia.

Dia duduk dengan posisi menggoyang2kan badannya ke depan dan kebelakang pelan2, kepalanya menunduk, tapi masih keliatan matanya melirik ke kiri dan ke kanan. OMG, bener aaja, Ira mulai mengamuk lagi. Jadi tadi dia cuma pura2 sadar supaya orang pintar itu cepat pergi. Pantas saja sebelum pergi orang pintar itu bilang "Tolong dijaga, dia masih belum sadar sepenuhnya, matanya masih keruh!".

Akhirnya kami memutuskan untuk membawa Ira ke Masjid belakang itu mengendarai mobil. Saat hendak dimasukkan ke mobil dia mengamuk makin menjadi2 dengan menendang2 pintu mobil dan membentur2kan kepalanya ke kaca mobil karena ga mau dibawa pergi, sampe2 softlens yang dipakainya lepas dari matanya.

Begitu nyampe di Masjid, semua ustadz2 yang ada di Masjid berusaha membantu, tapi tetap tidak berhasil, justru teriakan makin kencang, dan makin membentur2kan kepalanya ke ubin, sampe akhirnya ustadz2 itu menyerah, Ira dibawa pulang ke rumahnya dalam kondisi masih kesurupan hebat. Di rumahnya, setelah mendengar adzan dzuhur, baru dia mulai sadar sepenuhnya. Bayangkan, dia kesurupan dari jam 8 pagi sampe jam 1 siang!

Kata orang2 pintar itu, ada 2 versi:

1. Yang memasuki tubuh Ira adalah kakaknya pacarnya Ira bernama Wiji yang meninggal waktu kecil, karena katanya dia kasian ama Ira, selalu disakitin adeknya (pacarnya ira). Jadi masuknya dia ke badan Ira tadi adalah bentuk protesnya Wiji terhadap adiknya.

2. Yang memasuki tubuh Ira adalah penunggu kamar mandi lantai 2, yang protes karena tidak setuju kamar mandi itu dibuka kembali (kamar mandi itu sudah lama ditutup dan tidak pernah digunakan dengan alasan bocor, dan baru beberapa hari itu dibuka kembali). Pada saat Ira kesurupan, kamar mandi atas kembali bocor!


- Action dari ortu Ira: Ira diputuskan dari pacarnya, dan diungsikan ke rumah keluarga yang agak jauh, untuk melindungi Ira (memang ga masuk akal, koq ada hantu ikut campur urusan percintaan manusia, tapi ortunya percaya aja tuh)

- Action dari kantor kami: Kamar mandi atas kembali ditutup, dan Ira dipindah tugaskan ke cabang lain.



sumber : http://cerita-misteri.reunion.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar